Selasa, 17 Mei 2011

Happy Vesak Day


To those who celebrate.. May all the creatures live happily ever after..

Iklan Itu Penting, Tapi.....?

Sebuah perusahaan besar tak menyia-nyiakan waktunya hanya untuk berjualan saja, tetepi mereka juga gencar mengiklankan produk jual mereka, adalah untuk mengenalkan kepada masyarakat luas, bagaimana mutu dan kwalitas produk jualnya. Dan kebanyakan merek sukses dari iklan yang mereka pasang dimana-mana seperti dimajalah dan koran-koran baik lokal maupun nasional, iklan TV, atau ditempat-tempat umum lainnya.

Kekuatan sebuah iklan sangat penting untuk mengukur maju mundurnya sebuah usaha, laku atau tidaknya sebuah produk jual, iklan juga mampu menarik dan memancing minat pelanggan yang pada akhirnya menjadi fanatik dengan produk tertentu, karena kwalitas dan manfaatnya telah dinikmati.

Perusahaan kecil pun bisa menjadi perusahaan besar dan memiliki jaringan luas, karena ditunjang oleh kekuatan iklan. Bagaimanapun hebatnya suatu produk, khasiatnya luar biasa, namun karena kurangnya iklan, maka produk itu pun tak kan laku terjual. Karena itu, iklan sangat penting dalam dunia usaha, apapun bentuk usahanya.

Kerja iklan kadang kita tidak bisa ukur, berapa lama pun iklan itu kita pasang. Orang sukses mengerti hal ini, dan dia akan memanfaatkan iklan sebagai bagian dari tumbuhnya usaha yang dijalankannya. Coba saja, ketika Anda memulai usaha kecil lalu beranilah mengiklankan usaha Anda dan lihatlah hasilnya, maka tak dapat dibayangkan bagaimana dampak  baik iklan Anda terhadap usaha Anda.

Tetapi…..
Yang harus diperhatikan dalam pemasangan sebuah iklan adalah penyampaian informasi yang masuk akal. Menarik itu penting, unik itu perlu, dan menggunakan tokoh yang dikenal juga lebih penting, karena untuk menarik antusiasme dan minat fanatik pembeli.

Penyampaian iklan mestinya masuk akal dan tidak terkesan berlebihan. Misalnya, sebuah produk pemutih (tanpa meremehkan pemilik iklan pemutih, maaf), mestinya disampaikan dengan cara yang tepat pada sasaran yang tepat pula, iklan pemutih disampaikan oleh bintangnya bisa memutihkan dalam waktu 1 minggu, 2 minggu atau berapa pun jumlah minggunya, tetapi pertanyaan akan muncul, benarkah iklan produk iklan itu akan memutihkan kulit pelanggan pada semua orang?

Mungkin orang berfikir, itulah iklan, hanya sebuah seni menarik pelanggan saja, tetapi dinegara kita tidak semuanya orang pintar, yang menganggap iklan adalah hal yang wajar untuk menarik minat pelanggan. Sebagian besar dinegeri kita adalah kaum awam yang kurang memahami maksud iklan dan penggunaan kosmtik serta kecocokannya dalam kulit setiap orang.

Kita bisa memahami, sebuah usaha dan produknya butuh iklan untuk menambah traffik penjualannya, juga meningkatkan omzet usahanya, tetepi bagaimana mereka yang hidup dalam kebodohan, kadang tanpa berfikir panjang mereka pun membenarkan apa kata iklan, dan langsung mencoba tanpa bertanya. Bersyukurlah bila produk itu cocok dengan kulit penggunannya, jika tidak, tentu mereka akan menganggapnya adalah pembohongan, ya akibatnya mereka menganggap korban iklan, padahal tidak seperti itu tujuan iklan itu di publikasikan.

Persoalan produk pemutih, dapatkah diterima oleh mereka yang berkulit hitam pekat, sepeti kulitnya negro afrika atau kulitnya orang Timur Indonesia, apakah iklan itu cukup ampuh untuk mengubah gen mereka yang awalnya berkulit gelap? Penyanyi legendaris Michael Jackson saja harus melakukan terapi besar untuk merubah warna kulitnya menjadi putih.

Bukan hanya iklan pemutih saja, banyak iklan-iklan unik kita yang bagi kita itu adalah kreatifitas pengiklan itu sendiri, tetapi belum tentu dengan mereka yang awam, kebanyakan mereka menganggap itu unik dan patut untuk dicoba tanpa harus belajar akibatnya.

Kelak iklan juga akan menumbangkan usaha kita, hanya karena :
  • Iklan terkesan berlebihan
  • Iklan menjanjikan ini itu tapi belum tentu sesuai kondisi dimana iklan itu masuk
  • Iklan akan menambah jumlah pengguna yang pada akhirnya menjadi korban kesalahan penggunaan,  karena tidak diberi pemahan tentang apa yang digunakannya.

Untuk menghindarinya, maka lakukanlah tindakan terbalik dari tiga point diatas untuk menghindari pemahaman awan dari konsumen. Lakukanlah survey lebih dalam sampai ditingkat masyarakat bawah untuk menganalisa pemahaman suatu produk jual dan juga untuk memacu daya jual suatu produk usaha. Karena biar bagaimana pun, konsumenlah yang menjadi tulang punggung usaha yang dijalankan. Konsumenlah yang menjadi sasaran atau objek penggunaan produk secara fanantik, dan konsumenlah yang menjadi orang pertama mengetahui akibat kekuatan iklan itu.


Kamis, 12 Mei 2011

ID-A [read: IDeA]

Mengapa ID-A?
ID-A merupakan akronim dari Indonesia Advertising, dengan logo bernuansa batik dan berwarna merah putih seperti warna bendera Indonesia. Hal ini dimaksudkan bahwa ID-A merupakan advertising agency yang paling Indonesia.  ID-A, dibaca IDeA, yang berarti pikiran atau gagasan.



Good ideas are common – what’s uncommon are people who’ll work hard enough to bring them about. -Ashleigh Brilliant-
ID-A (Indonesia Advertising), merupakan advertising agency full service yang berisikan orang-orang dengan pemikiran dan ide-ide kreatif yang akan dengan sepenuh hati merealisasikan ide-ide tersebut

"Ideas...They have the power.“
-Napolean Hill-
 "The value of an idea lies in the using of it.“
-Thomas A Edison-
 An idea that is developed and put into action is more important than an idea that exists only as an idea.”
-Buddha-

Tidak hanya mampu menghasilkan ide-ide kreatif, tetapi ID-A mampu menuangkan ide-ide kreatif tersebut ke dalam karya nyata di luar dari ide-ide tersebut (beyond the ideas)

Take up one idea. Make that one idea your life – think of it, dream of it, live on that idea.
-Swami Vivekananda-

Dengan sebuah ide dasar, ID-A mampu menjadikan ide tersebut sebagai sebuah konsep hingga sebuah jiwa dari hasil karya kami


Dengan filosofi “Indonesation”, ID-A, selalu mencoba menampilkan sisi Indonesia dengan memasukkan nilai dan budaya Indonesia ataupun segala sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia

Sebagai sebuah local agency yang berisikan anak-anak kreatif Indonesia, dengan yakin, kami mengatakan bahwa kamilah yang paling mengerti akan market negara kami sendiri, sehingga kami mengerti bagaimana dalam menghasilkan sebuah iklan yang sesuai dengan selera market

Walaupun masih terbilang muda, namun ID-A siap untuk merespon segala perubahan kebutuhan market, dan siap dalam menghadapi persaingan dengan agency lainnya, baik lokal maupun international agency

Board of Director
Managing Director – Marwin
Account Director – Emmilia
Strategic Planner – Malvin
Copywriter – Bernardus
Art Director – Ega Rakity
Media Planner – Erwin